Selasa, 02 Juni 2020

Proses Kerja Produk


Dalam proses pengembangan konsep setiap tahapan melibatkan banyak bentuk model dan prototipe. Hal ini mencakup, antara lain model pembuktian konsep yang akan membantu tim pengembangan dalam menunjukkan kelayakan produk.  Prototipe merupakan penafsiran produk yang dapat diklasifikasikan melalui dua dimensi.  Dimensi yang pertama adalah tingkat dimana sebuah prototipe merupakan bentuk fisik sebagai lawan dari analitik, sedangkan dimensi yang kedua adalah tingkatan dimana sebuah prototipe merupakan prototipe yang menyeluruh sebagai lawan yang terfokus.

Prototipe fisik adalah benda nyata yang dibuat untuk memperkirakan produk yang akan dibuat. Aspek yang diinginan oleh tim pengembang produk secara nyata dibuat jadi suatu produk untuk menguji dan meencoba produk.

Kegunaan Prototipe produk

Dalam kegiatan pengembangan produk, prototipe digunakan untuk tujuan yaitu:

a.      Pembelajaran

Protipe digunakan sebagai pembelajaran yaitu karena seringya protipe digunakan untuk membuat dua tipe pertanyaan "apakah produkakan bekerja?" dan "sejauh mana kemampuan produk memenuhi kebutuhan pelanggan?".  Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka prototipe berfungsi atau berguna sebagai pembelajaran.

b.      Komunikasi

Prototipe sebagai alat komunikasi dengan manajemen puncak, penjual, mitra, keseluruhan anggota tim, pelanggan dan investor. Hal ini benar karena sebuah gambar, alat tampil tiga dimensi dari suatu produk lebih mudah dimengerti dibandingkan penggambaran verbal, bahkan sebuah sketsa produk sekalipun.

c.      Penggabungan

Untuk mengetahui bahwa komponen produk dapat bekerja secara Prototipe digunakan untuk memastikan bahwa komponen dari produk bekerja sesuai dengan yang diharapkan.

d.      Milestones

Pada tahap pengembangan produk berikutnya, prototipe digunakan untuk mendemonstrasikan bahwa produk yang telah mencapai tingkat kegunaan yang diinginkan. Prototipe milestones menyediakan hasil nyata memperlihatkan kemajuan dan disiapkan untuk menjalankan jadwaI. Manajemen senior sering membutuhkan sebuah prototipe.

Prinsip Pembuatan Prototipe

Prinsip-prinsip pembuatan prototipe produk adalah ebagai berikut:

1.    Prototipe bentuk analitik umumnya lebih fleksibel dibandingkan prototipe bentuk fisik.  Hal ini disebabkan karena sebuah prototipe analitik merupakan perkiraan matematis dari produk, maka secara umum akan mengandung beberapa parameter yang bervariasi untuk menampilkan rancangan alternatif.

2.    Prototipe fisik dibutuhkan untuk menemukan fenomena yang tidak dapat diduga.  Sebuah prototipe fisik seringkali memperlihatkan fenomena yang tidak dapat diduga yang sama sekali tidak berhubungan dengan tujuan semula dari prototipe.

3.   Sebuah prototipe dapat mengurangi resiko iterasi yang merugikan.  Pada beberapa situasi, hasil dari sebuah pengujian mungkin mengharuskan menggambarkan peranan resiko dan iterasi dalam pengembangan produk, meskipun tugas pengembangan akan harus diulang.

4.   Sebuah prototipe dapat mempelancar langkah pengembangan lainnya. Pembuatan prototipe dapat membuat kegiatan selanjutnya selesai lebih mudah dan cepat dibandingkan jika tidak membuat prototipe.

5. Sebuah prototipe dapat menstrukturisasi ketergantungan tugas.  Merupakan sesuatu yang mungkin untuk melengkapi beberapa tugas berbarengan dengan membangun sebuah prototipe.

Merencanakan Prototipe

Adapun langkah-langkah dalam perencanaan prototipe produk adalah sebagai berikut :

Langkah 1: Menetapkan Tujuan Prototipe

Mengingat kembali empat tujuan prototipe, yaitu: pembeIajaran. komunikasi, penggabungan, dan milestone. Dalam menetapkan tujuan sebuah prototipe, tim mendaftar khususnya pembelajaran dan kebutuhan komunikasi. Anggota juga mendaftar beberapa kebutuhan penggabungan baik yang jadi atau tidak.Prototipe diharapkan untuk menjadi satu dari beberapa tonggak utama dari proyek pengembangan produk keseluruhan.

Langkah 2: Menetapkan Tingkat Perkiraan Konsep

Merencanakan sebuah prototipe membutuhkan tingkatan dimana produk akhir diperkirakan akan ditetapkan. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan. Dalam banyak kasus, prototipe yang terbaik adalah prototipe yang paling sederhana yang akan memenuhi tujuan yang ditetapkan pada langkah 1.

Langkah 3: Menggariskan Rencana Percobaan

Rencana percobaan meliputi identifikasi variabel percobaan, protokol pengujian, sebuah indikasi mengenai pengukuran apa yang akan ditampilkan, dan sebuah rencana untuk menganalisis data hasil. Saat terdapat banyak variabel yang harus digali, rancangan percobaan yang efisien akan sangat membantu proses semacam ini.

Langkah 4: Membuat Jadwal Untuk Perolehan, Pembuatan dan Pengujian

Karena pembuatan dan pengujian prototipe mempertimbangkan subproyek dalam keseluruhan proyek pengembangan, tim diuntungkan dari jadwal untuk kegiatan membuat prototipe. Tiga tanggal pertemuan sangat penting dalam menetapkan usaha pembuatan prototipe. Pertama, penetapan jadwal perakitan atau pembuatan. Kedua, tim penetapan tanggal penguian pertama. Yang ketiga, penetapan selesai pengujian dan menghailkan produk akhir.

Prototipe Rancangan Produk

Cara Membuat Prototipe Produk

1.  Membuat diagram rinci atau sketsa

Tahapan pertama dalam membuat prototipe adalah untuk membuat suatu konsep sketsa rinci atau diagram. Tujuannya untuk menangkap ide sebanyak mungkin dengan cara visual.  Idealnya, harus memiliki dua sketsa konsep:

  •     Sebuah sketsa desain yang menunjukkan produk mungkin muncul setelah selesai.
  • Sebuah sketsa teknis yang menunjukkan dimensi produk, bahan, dan beroperasi.

2.  Membuat model 3D (optional)

Selanjutnya merupakan langkah yang bersifat pilihan.Langkah ini untuk mentransfer sketsa konsep Anda ke perangkat lunak pemodelan 3D. Ini akan membantu dalam memvisualisasikan produk yang lebih baik.

3.  Buat “bukti dari konsep”

Bagian selanjutnya adalah membangun ide produk. Bagaimana membangun bukti pertama dari konsep akan tergantung pada sejumlah hal.

4.  Buat prototipe pertama Anda

Tahap selanjutnya adalah menggabungkan pelajaran dari bukti konsep dan model 3D untuk membuat prototipe.  Ini harus menjadi model yang cukup rinci yang terlihat seperti produk akhir dan memiliki fungsi yang sama.

5.  Membuat prototipe produksi-siap

        Tahap terakhir sebelum sampai ke manufaktur adalah untuk memangkas lemak dari prototipe pertama dan mendapatkannya untuk siap produksi. Ini pada dasarnya adalah proses biaya dan kelayakan analisis. Anda 

0 komentar:

Posting Komentar