Proses Kerja

Pembuatan Mol dari bahan limbah tomat.

INOVASI MOL

Hasil Pembuatan Mikroorganisme Lokal dari bahan sampah organik

Ternak Unggas Petelur

Penanganan dan Koleksi Telur

Jumat, 09 Oktober 2020

Akhinya Datang Juga

Sahabat Rumah Belajar…. Kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya mengikuti kegiatan diklat pembaTIK dan Seleksi Duta Rumah Belajar (Rumbel) 2020.  Berbicara tentang diklat pembaTIK dan seleksi Duta Rumbel, ini adalah tahun ketiga saya mengikutinya.  Sejak tahun 2018 sampai dengan 2020, saya tak pernah absen.  Semangat untuk mengikuti kegiatan ini begitu besar.  Apa yang menjadi alasan saya begitu semangat mengikuti kegiatan ini? Pastinya adalah kegiatan ini begitu luar biasa, ada rasa yang mungkin tidak saya dapatkan dikegiatan lain.  Rasa itu adalah kebersamaan yang luar biasa antar SRB, DRB dan kesempatan berbagi dengan para sahabat. 

Tahun ini begitu berbeda.  Jika tahun 2019, seluruh peserta harus mengikuti diklat mulai dari level 1, meskipun pada tahun sebelumnya sudah berada pada level 3. Pada tahun ini peserta yang telah mencapai level 3 tidak perlu lagi mengikuti level 1, tetapi mulai mengikuti diklat pada level 3 yaitu kreasi.  Tahun inipun begitu berbeda dalam proses pelaksanaannya.  Jika sebelumnya pelaksanaan level 1 sampai 3 dilakukan perprovinsi, tahun ini seluruh peserta dari Sabang sampai Merauke digabungkan dan dikelompokkan dalam gelombang 1 sampai 30.  Itu yang membuat semakin luar biasa. 

Proses pelaksanaan pembaTIK dimulai sejak bulan Maret 2020.  Gelombang demi gelombang dilaksanakan setiap minggunya.  Peserta yang lulus level 1 akan melanjutkan ke level 2.  Demikian pula untuk level 3.  Saya sebagai peserta pada level 3, akhirnya menunggu hingga level 3 dilaksanakan.  Oh ya, ada yang berbeda juga di tahun ini, karena ada kegiatan-kegiatan pembahasan modul pada setiap levelnya yang dilakukan oleh DRB dan SRB, khususnya di Provinsi Maluku Utara, Sepertinya juga dilakukan oleh teman-teman di provinsi lain.  Bulan Juni 2020 gelombang pertama level 3 dimulai.  Saya langsung mendaftar untuk ikut level 3.  Seperti biasa, level 3 adalah level kreasi, peserta harus membuat media pembelajaran baik berupa video atau  Multimedia Interaktif.  Saya memilih untuk membuat video pembelajaran berupa tutorial.  Selain membuat tugas, peserta juga dinilai dari hasil diskusi dan ujian akhir. 

Pada level 3 ini, kami harus mengirim tugas, diskusi dan ujian ulang karena adalah masalah pada web simpatik.kemdikbu.go.id, yang menyebabkan seluruh aktivitas peserta hilang.  Level 3 ini juga kami menunggu pengumuman yang cukup lama.  Para peserta di group Telegram pembaTIK tidak sabar menunggu hasil yang tentunya sangat diharapkan adalah lulus.  Bukan hanya lulus, tetapi juga berharap masuk 30 besar agar dapat melanjutkan ke level 4 berbagi. 

Selasa tanggal 8 September 2020, akhirnya pengumuman itupun datang.  Hasil yang diharapkan pun tiba, saya lulus level 3.  Bahagia rasanya bias lulus di level ini.  Tapi ada keraguan yang tiba-tiba muncul dalam diriku (biar sedikit dramatis), sanggupkah aku mengikuti level 4 ini? Lanjut atau cukup sampai disini? Kegiatan Inovasi Pembelajaran sebagai penerima hibah penelitian dari Seameo pada program Seaqis research grants 2020 (satu-satunya peserta yang lolos dari Indonesia Timur) yang saya lakukan juga harus segera diselesaikan.  Oh my God, Help me please.  Awalnya mau mundur, tapi dukungan dan harapan teman-teman agar saya tetap mengikuti kegiatan ini menjadi penyemangat bagiku untuk terus berjuang.  Walaupun terus terang, aku yakin bahwa dalam perjalanan aku akan tertatih, terjatuh dan terluka, tapi aku lebih yakin bahwa setelah itu aku akan terpesona dan terhore (kata yang sering diucapkan bu Roro).

Horee Lulus!!!


Sabtu 12 Oktober 2020 pengumuman 30 peserta level 4 pun dikeluarkan, saya mengecek kelulusan dan hasilnya Alhamdulillah saya lulus.
  Kenapa saya kembali bersemangat untuk level 4 ini? Terus terang materi pada level 4 ini adalah materi yang paling saya tunggu-tunggu.  Apa itu? Vlog.  Keinginan besar diriku membuat vlog yang bagus. 

Nah, itulah kisah singkatku di awal pembaTIK dan Seleksi Duta Rumbel 2020.  Tahun ini memang berat karena peserta yang ikutpun semakin berkualitas.  Apakah itu membuatku kendor dan mengecil? Oh tentu tidak!!! Yang demikian semakin memicu adrenalinku untuk mengeluarkan seluruh kemampuan terbaikku dan memacu kreativitasku untuk terus berinovasi.  Semoga saja inovasi yang kuhasilkan sesuai dengan kebutuhan dan mendapat penilaian baik dari para juri yang luar biasa.  Bagiku lakukan yang “terbaik” dan  menjadi Duta Rumbel adalah bonus dari Allah SWT dan itu adalah  amanah dan tugas yang berat, dan  segalanya akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT.  Jika gagal lagi??? Tenang!! Masih ada hari esok, setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya.  Ayo semangat!!!

Sahabat sekalian, mau tahu bagaimana kisah saya mengikuti pembaTIK level 4 dan Seleksi Duta Rumbel 2020 selanjutnya? Nantikan kisah di blog ini.   Agak lambat sih menulisnya, tapi tak ada kata terlambat karena semua akan dikemas dengan apik hingga awet dibaca kapan saja. hehehe


Tidak ada yang sia-sia dari setiap perjuangan, Akhirnya bisa tampil sekeren ini hehehe



Kamis, 04 Juni 2020

Koleksi dan Penanganan Telur


Tujuan pemeliharaan ayam untuk memperoleh telur tetas optimum yang bersih, bebas retak, dan berat minimum . telur tetas beratnya minimum 52 gram. Telur yang diambil telur tetas minimum berumur 24 minggu. Telur yang terlalu berat daya tetasnya rendah. Berat telur >70 gram tidak dikategorikan sebagai telur tetas.

Upaya menjaga agar telur tidak terlalu besar dapat dilakukan :
  • Pada saat ayam bertelur 5%, dilakukan penimbangan ayam. Ayam yang terlalu besar akan bertelur      besar juga.
  • Kandungan minyak pakan yang tinggi akan meningkatkan konsumsi pakan danmenaikkan berat telur. disarankan menggunakan minyak jenuh pada formulasi pakan
  • Pengurangan asam amino akan menghasilkan telur yang lebih kecil, tetapi jumlah telur menurun. Disarankan tidak mengubah komposisi asam amino.
  • Setelah umur 40 minggu, energi pakan dapat diturunkan 50 kkal/kg agar berat telur stabil.
Sebelum mengambil telur petugas harus mencuci tangan dengan sabun. Pengambilan telur dilakukan secara manual dengan tangan. Alat yang digunakan bisanya troli untuk mengangkut dan egg tray untuk menampung telur. telur harus dipegang dengan hati-hati, berdasarkan pengelaman kerusakan telur yang paling banyak disebabkan oleh kecerobohan operator. Kecerobohan operator dapat menyebabkan telur jatuh, terantuk benda hingga retak. Penyusunan egg tray yang tidak tepat juga dapat menyebabkan kerusakan telur.

Sangkar harus dijaga kebersihan dari kotoran, telur retak harus dengan segera. Frekuensi pengambilan telur minimal sehari 4 kali, yaitu ada pagi, siang dan sore hari. Pengawasan yang ketat harus dilakukan pada saat pengambilan telur utuk mengurangi kerusakan telur dan keamanan telur dari pencurian oleh karyawan. Telur yang kondisinya rusak parah ditinggal di kandang sedang yang rusak ringan atau cacat fisik diambil untuk nantinya diseleksi.

Telur yang dilantai disarankan untuk tidak dipilih sebagai telur tetas. Tetapi dengan alasan ekonomi dapat ditetaskan kalau telur bersih dan cepat diambil. Disarankan untuk tidak mencampur telur kotor dan bersih. Telur-telur yang sudah terkumpul kemudian diangkut ke tempat penyortiran dan gudang penyimpanan. Penyortiran atau seleksi telur berdasarkan kerusakan dan konsisi fisik yang tidak normal. Cacat telur tersebut dapat berupa bentuk tidak normal, terlalu kecil, retak/pecah, kuning telur ganda, kerabang terlalu tipis, dll. Berat telur standar antara 63-64 gram.

Telur yang cacat, rusak atau kotor dipisahkan, kemudian dijual sebagai telur konsumsi. Pembeli kebanyakan tukang kue, bahkan dibeberapa peternak telur dipecah dan diambil isinya saja. Jadi penjualan telur sudah tanpa kerabang. Telur yang baik ditimbang, asil penimbangan dicatat dan telur disimpan dalam gudang penyimpanan telur. Pada alas gudang telur harus diberi pallet agar telur tidak lembab. Temperatur dan kelembaban didalam gudang telur harus baik. Ventilasi udara cukup, cahaya yang masuk cukup.

Telur yang sudah terseleksi kemudian difumigasi. Bahan fumigasi dapat menggunakan cholrin dioksida 80 ppm atau formalin. Embryo berkembang pada suhu >22*C. Untuk itu telur yang sudah bersih kemudian disimpan diruangan yang ber AC, dengan suhu 15-18*C untuk menghambat tumbuhnya bakteri dan perkembngan embryo. Penyimpanan ini bersifat sementara, menunggu telur diangkut ke tempat penetasan. Fumigasi dapat dilakukan segera setelah keluar dari ayam. Bahan yang digunakan dengn fromalin 30% dan KmnO4 (Kalium Permanganat) 20 gram untuk setiap 1 m3 ruang. Lama fumigasi 20 menit.

SAGUSABLOG LEVEL LANJUTAN

        
Sagusablog
Di Masa pandemi covid 19 saat ini hampir seluruh aktivitas kita dilakukan di rumah saja, bekerja di rumah, beribadah di rumah dan termasuk belajar di rumah.  Kondisi ini mengharuskan kita sebagi guru dan peserta didik melakukan belajar online bersama didunia maya.  Kondisi ini bukan hanya di saat pandemi seperti ini, semakin pesatnya teknologi informasi dan komunikasi memang memungkinkan pembelajaran via internet akan terjadi.  Belajar dapat kita lakukan dari jarak jauh dengan menggunakan fasilitas internet salah satunya blog. Guru yang kreatif akan menyediakan berbagai bahan materi dan informasi diblognya, selanjutnya para peserta akan dituntut untuk membuka blog tersebut untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. 
        Peran blog dalam proses pembelajaran sangatlah besar dan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media pembelajaran saat ini.  Akan tetapi, masih banyaknya guru yang belum mampu membuat dan mengelola blog secara maksimal dan profesional.  oleh karena itu Ikatan Guru Indonesia (IGI) melalui kegiatan workshop Satu Guru Satu Blog (SAGUSABLOG) untuk melatih para guru dalam membuat dan mengelola blog pembelajaran.  Kegiatan SAGUSABLOG yang dilaksanakan pada tanggal 2 sampai dengan 8 Juni 2020 adalah SAGUSABLOG level lanjutan.  Syarat untuk mengikuti workshop ini adalah peserta telah lulus SAGUSABLOG level dasar.    kegiatan ini diharapkan dapat mewujudkan guru yang berkualitas dan profesional dan melaksanakan pembelajaran dengan pemanfaatan blog guru pembelajaran.

Proses Pembuatan MOL

Mulyono (2014) bahwa MOL dihasilkan dari proses fermentasi dari bahan yang ada di lingkungan sekitar kita dan mudah diperoleh.  Penggunaan bahan baku MOL dapat disesuaikan dengan potensi di suatu wilayah.  Misalnya, apabila di wilayah Anda banyak terdapat lahan budiaya tomat, maka sumber mikroba dapat menggunakan buah tomat yang sudah busuk.  Sementara itu, apabila anda berada di wilayah yang banyak keong emas, maka menggunakan keong tersebut sebagai bahan baku pembuatan MOL adalah keputusan yang sangat tepat.

Berikut ini akan disajikan beberapa proses pembuatan MOL dengan berbagai jenis bahan.


1.      MOL Buah

Bahan :

5 kg buah yang busuk (pisang, papaya, manga dan nenas)

500 gram gula merah dicairkan (tetes tebu)

5 kg air kelapa

10 liter air tajin atau air cucian beras

Cara membuat :

-      Cacah atau potong-potong buah yang sudah busuk.

-      Masukkan irisan gula merah ke dalam air tajin yang telah berada di dalam ember.

-      Masukkan potongan buah ke dalam ember, lalu aduk rata.

-      Diamkan dalam keadaan tertutup untuk proses fermentasi selama 3 – 7 hari


2.      MOL Rebung Bambu

Bahan :

4 kg rebung bambu

10 liter air tajin atau air cucian beras

500 g gula merah atau gula pasir yang telah dicairkan

20 gram terasi

Cara membuat :

-      Cacah atau parut halus rebung bambu.  Setelah itu, campurkan dengan gula merah dan air tajin di dalam wadah.

-      Tambahkan terasi dan aduk rata.

-      Tutup rapat wadah dan biarkan selama 7 -14 hari


3.        MOL Nasi

Bahan

10 kepal nasi yang sudah basi

10 sendok makan gula pasir atau gula merah

2 liter air kelapa

10 gram terasi

Cara membuat

-      Masukkan seluruh bahan ke dalam wadah, lalu tambahkan 4 liter air.

-      Biarkan wadah dalam keadaan terbuka untuk proses fermentasi selama 3 – 5 hari.  Jika sudah tercium aroma menyengat, berarti fermentasi telah berhasil.  Proses fermentasi MOL nasi ini sebenarnya berlangsung sangat cepat.  Dalam tiga hari biasanya sudah terbentuk gas.


4.        MOLSayuran

Bahan

5 kg limbah sayuran hijau

25 gram garam

250 gram gula merah

5 liter cucian beras

Cara membuat :

-      Potong atau cacah limbah sayuran.  Masukkan je dalam wadah berkapasitas 20 liter, lalu taburkan garam secara merata.

-      Masukkan cucian air beras ke dalam wadah.  Tutup dengan plastik.

-  Setelah 3 – 4 hari, cek kondisi plastik.  Apabila agak menggelembung ke atas menandakan fermentasi berhasil.  Cairan biasanya berwarna kekuningan agak gelap dan beraroma menyengat.

-      Tambahkan gula merah untuk mengaktifkan mikroorganismenya, lalu aduk rata.  MOL sayuran siap digunakan.

Mikroorganisme Lokal



Rabu, 03 Juni 2020

Hasil Ulangan Harian

Berikut ini hasil ulangan harian mata pelajaran Agribisnis Ternak Unggas Petelur kelas XI yang diselenggarakan pada hari Rabu 03 Juni 2020.  Nilai KKM Mata Pelajaran ini adalah 70.  Bagi peserta didik yang nilainya di bawah KKM, silahkan menghadap ke guru mata pelajaran paling lambat tanggal 10 Juni 2020.  Terima kasih.

  

Daging Ayam Broiler Produksi SMK Negeri 4 Tidore

SMK Negeri 4 Tidore Kepulauan menjual produk daging aya,m broiler yang sehat, segar, aman dan halal.  Produk daging ayam diproses secara higienis dan dengan pengawasan yang ketat.  Pemeliharaan ayam broiler dengan pemanfaatan bahan aditif alami seperti starbio dan mikroorganisme lokal sehingga menghasilkan produk daging ayam broiler yang organik.  

Harga produk Rp. 30.000/kg    

Berminat, Silahkan WA atau SMS ke 08114342801
Lokasi : Kandang Produksi Ayam Broiler SMK Negeri 4 Tidore
              Jalan Tayawi Desa Koli Kecamatan Oba Kota Tidore Kepulauan
Melayani pesan antar dalam jumlah besar.
Melayani penjualan ayam dalam bentuk karkas dan ayam hidup

Soal Agribisnis Ternak Unggas Petelur

Setelah membaca materi agribisnis ternak unggas petelur pada bagian materi dan mengerjakan tugas yang diberikan. Silahkan peserta didik mengerjakan

Selasa, 02 Juni 2020

Proses Kerja Produk


Dalam proses pengembangan konsep setiap tahapan melibatkan banyak bentuk model dan prototipe. Hal ini mencakup, antara lain model pembuktian konsep yang akan membantu tim pengembangan dalam menunjukkan kelayakan produk.  Prototipe merupakan penafsiran produk yang dapat diklasifikasikan melalui dua dimensi.  Dimensi yang pertama adalah tingkat dimana sebuah prototipe merupakan bentuk fisik sebagai lawan dari analitik, sedangkan dimensi yang kedua adalah tingkatan dimana sebuah prototipe merupakan prototipe yang menyeluruh sebagai lawan yang terfokus.

Prototipe fisik adalah benda nyata yang dibuat untuk memperkirakan produk yang akan dibuat. Aspek yang diinginan oleh tim pengembang produk secara nyata dibuat jadi suatu produk untuk menguji dan meencoba produk.

Kegunaan Prototipe produk

Dalam kegiatan pengembangan produk, prototipe digunakan untuk tujuan yaitu:

a.      Pembelajaran

Protipe digunakan sebagai pembelajaran yaitu karena seringya protipe digunakan untuk membuat dua tipe pertanyaan "apakah produkakan bekerja?" dan "sejauh mana kemampuan produk memenuhi kebutuhan pelanggan?".  Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka prototipe berfungsi atau berguna sebagai pembelajaran.

b.      Komunikasi

Prototipe sebagai alat komunikasi dengan manajemen puncak, penjual, mitra, keseluruhan anggota tim, pelanggan dan investor. Hal ini benar karena sebuah gambar, alat tampil tiga dimensi dari suatu produk lebih mudah dimengerti dibandingkan penggambaran verbal, bahkan sebuah sketsa produk sekalipun.

c.      Penggabungan

Untuk mengetahui bahwa komponen produk dapat bekerja secara Prototipe digunakan untuk memastikan bahwa komponen dari produk bekerja sesuai dengan yang diharapkan.

d.      Milestones

Pada tahap pengembangan produk berikutnya, prototipe digunakan untuk mendemonstrasikan bahwa produk yang telah mencapai tingkat kegunaan yang diinginkan. Prototipe milestones menyediakan hasil nyata memperlihatkan kemajuan dan disiapkan untuk menjalankan jadwaI. Manajemen senior sering membutuhkan sebuah prototipe.

Prinsip Pembuatan Prototipe

Prinsip-prinsip pembuatan prototipe produk adalah ebagai berikut:

1.    Prototipe bentuk analitik umumnya lebih fleksibel dibandingkan prototipe bentuk fisik.  Hal ini disebabkan karena sebuah prototipe analitik merupakan perkiraan matematis dari produk, maka secara umum akan mengandung beberapa parameter yang bervariasi untuk menampilkan rancangan alternatif.

2.    Prototipe fisik dibutuhkan untuk menemukan fenomena yang tidak dapat diduga.  Sebuah prototipe fisik seringkali memperlihatkan fenomena yang tidak dapat diduga yang sama sekali tidak berhubungan dengan tujuan semula dari prototipe.

3.   Sebuah prototipe dapat mengurangi resiko iterasi yang merugikan.  Pada beberapa situasi, hasil dari sebuah pengujian mungkin mengharuskan menggambarkan peranan resiko dan iterasi dalam pengembangan produk, meskipun tugas pengembangan akan harus diulang.

4.   Sebuah prototipe dapat mempelancar langkah pengembangan lainnya. Pembuatan prototipe dapat membuat kegiatan selanjutnya selesai lebih mudah dan cepat dibandingkan jika tidak membuat prototipe.

5. Sebuah prototipe dapat menstrukturisasi ketergantungan tugas.  Merupakan sesuatu yang mungkin untuk melengkapi beberapa tugas berbarengan dengan membangun sebuah prototipe.

Merencanakan Prototipe

Adapun langkah-langkah dalam perencanaan prototipe produk adalah sebagai berikut :

Langkah 1: Menetapkan Tujuan Prototipe

Mengingat kembali empat tujuan prototipe, yaitu: pembeIajaran. komunikasi, penggabungan, dan milestone. Dalam menetapkan tujuan sebuah prototipe, tim mendaftar khususnya pembelajaran dan kebutuhan komunikasi. Anggota juga mendaftar beberapa kebutuhan penggabungan baik yang jadi atau tidak.Prototipe diharapkan untuk menjadi satu dari beberapa tonggak utama dari proyek pengembangan produk keseluruhan.

Langkah 2: Menetapkan Tingkat Perkiraan Konsep

Merencanakan sebuah prototipe membutuhkan tingkatan dimana produk akhir diperkirakan akan ditetapkan. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan. Dalam banyak kasus, prototipe yang terbaik adalah prototipe yang paling sederhana yang akan memenuhi tujuan yang ditetapkan pada langkah 1.

Langkah 3: Menggariskan Rencana Percobaan

Rencana percobaan meliputi identifikasi variabel percobaan, protokol pengujian, sebuah indikasi mengenai pengukuran apa yang akan ditampilkan, dan sebuah rencana untuk menganalisis data hasil. Saat terdapat banyak variabel yang harus digali, rancangan percobaan yang efisien akan sangat membantu proses semacam ini.

Langkah 4: Membuat Jadwal Untuk Perolehan, Pembuatan dan Pengujian

Karena pembuatan dan pengujian prototipe mempertimbangkan subproyek dalam keseluruhan proyek pengembangan, tim diuntungkan dari jadwal untuk kegiatan membuat prototipe. Tiga tanggal pertemuan sangat penting dalam menetapkan usaha pembuatan prototipe. Pertama, penetapan jadwal perakitan atau pembuatan. Kedua, tim penetapan tanggal penguian pertama. Yang ketiga, penetapan selesai pengujian dan menghailkan produk akhir.

Prototipe Rancangan Produk

Cara Membuat Prototipe Produk

1.  Membuat diagram rinci atau sketsa

Tahapan pertama dalam membuat prototipe adalah untuk membuat suatu konsep sketsa rinci atau diagram. Tujuannya untuk menangkap ide sebanyak mungkin dengan cara visual.  Idealnya, harus memiliki dua sketsa konsep:

  •     Sebuah sketsa desain yang menunjukkan produk mungkin muncul setelah selesai.
  • Sebuah sketsa teknis yang menunjukkan dimensi produk, bahan, dan beroperasi.

2.  Membuat model 3D (optional)

Selanjutnya merupakan langkah yang bersifat pilihan.Langkah ini untuk mentransfer sketsa konsep Anda ke perangkat lunak pemodelan 3D. Ini akan membantu dalam memvisualisasikan produk yang lebih baik.

3.  Buat “bukti dari konsep”

Bagian selanjutnya adalah membangun ide produk. Bagaimana membangun bukti pertama dari konsep akan tergantung pada sejumlah hal.

4.  Buat prototipe pertama Anda

Tahap selanjutnya adalah menggabungkan pelajaran dari bukti konsep dan model 3D untuk membuat prototipe.  Ini harus menjadi model yang cukup rinci yang terlihat seperti produk akhir dan memiliki fungsi yang sama.

5.  Membuat prototipe produksi-siap

        Tahap terakhir sebelum sampai ke manufaktur adalah untuk memangkas lemak dari prototipe pertama dan mendapatkannya untuk siap produksi. Ini pada dasarnya adalah proses biaya dan kelayakan analisis. Anda 

Pembuatan Silase

Pakan merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting dalam pemeliharan ternak.  Hal ini dikarenakan dalam biaya produksi, biaya pakan hampir mencapai 70 % dari total komponen biaya produksi  ternak.  

Pengawetan Hijauan Pakan dengan Hay

Pengertian Hay

Pengertian Hay. Pembuatan hay merupakan salah satu cara pengawetan HPT yang sederhana dan telah populer dikalangan peternak Indonesia. Hay adalah hijauan makanan ternak yang sengaja dipotong dan dikeringkan agar bisa diberikan kepada ternak pada kesempatan yang lain. 

Silabus Agribisnis Ternak Unggas Petelur XI-3

Silabus Agribisnis Ternak Unggas Petelur Kelas XI Semester 3 adalah sebaga berikut :